Goonie download

Senin, 07 Januari 2019

Faringitis

Faringitis

Radang tenggorokan atau faringitis adalah sakit tenggorokan yang disebabkan oleh radang bagian belakang tenggorokan, atau yang dalam dunia medis disebut dengan faring. Masyarakat Indonesia sering menyebutnya dengan sebutan panas dalam.
Radang tenggorokan akan membuat Anda merasa tidak nyaman karena tenggorokan akan terasa sakit atau panas, sehingga membuat Anda kesulitan untuk makan.
Sakit tenggorokan adalah gejala umum dari beberapa penyakit yang berbeda atau terjadi karena penyakit lain, seperti fludemam, dan mononukleosis (demam kelenjar). Sakit tenggorokan biasanya akan mereda tanpa obat radang tenggorokan dalam waktu kurang dari seminggu.

Tanda-tanda & gejala

Jika Anda mengalami radang tenggorokan, biasanya Anda akan mengalami rasa tidak nyaman dalam tenggorokan. Gejala lain yang muncul biasanya tergantung pada penyebabnya, gejala umum yang muncul pada radang tenggorokan adalah:
  • Sakit tenggorokan
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri sendi dan nyeri otot
  • Ruam kulit
  • Membengkaknya kelenjar getah bening di leher
Karena gejala radang tenggorokan bergantung pada penyebabnya, maka gejala sakit tenggorokan yang Anda rasakan bisa bervariasi. Gejala sakit tenggorokan yang disebabkan oleh demam adalah:
  • Bersin
  • Batuk
  • Demam dengan suhu 38 derajat Celsius
  • Sakit kepala ringan
Sedangkan gejala sakit tenggorokan yang disebabkan oleh  flu adalah:
  • Kelelahan
  • Pegal-pegal
  • Panas dingin
  • Demam dengan suhu lebih dari 38 derajat Celsius
Sedangkan gejala sakit tenggorokan yang disebabkan oleh mononukleosis atau demam kelenjar adalah:
  • Pembesaran kelenjar getah bening di leher dan ketiak
  • Amandel membengkak
  • Sakit kepala
  • Kehilangan selera makan
  • Pembengkakan limpa
  • Peradangan hati
Jika Anda merasa bahwa gejala radang tenggorokan yang Anda rasakan telah mengganggu aktivitas harian Anda, segera konsultasikanlah keluhan Anda kepada dokter untuk mendapatkan obat radang tenggorokan yang tepat dan sesuai dengan kondisi Anda.
Jika Anda orang dewasa, American Academy of Otolaryngology menyarankan Anda untuk segera menemui dokter apabila Anda mengalami sakit tenggorokan seperti berikut ini:
  • Sakit tenggorokan yang parah yang berlangsung lebih lama dari 7 hari
  • Kesulitan menelan
  • Kesulitan bernafas
  • Kesulitan membuka mulut
  • Nyeri sendi
  • Sakit telinga
  • Ruam
  • Demam lebih tinggi dari 38 derajat Celsius
  • Darah dalam air liur
  • Sakit tenggorokan yang terus berulang
  • Benjolan di leher
  • Suara serak yang berlangsung lebih dari 2 minggu
Demam yang menyertai sakit tenggorokan sebaiknya segera diperiksakan karena bisa menjadi gejala untuk kondisi-kondisi lebih serius, seperti:
  • Abses peritonsiler atau quinsy. Pembengkakan bernanah antara langit-langit tenggorokan dan bagian belakang tonsil.
  • Epiglottitis. Peradangan lipatan jaringan di belakang tenggorokan, di bawah lidah (epiglotis) yang bisa menghambat pernapasan jika tidak ditangani dengan baik.
  • Infeksi mononukleosis. Infeksi virus Epstein Barr yang ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening, demam, dan sakit tenggorokan.

Penyebab

Penyebab sakit tenggorokan biasanya adalah virus dan bakteri. Virus dan bakteri yang menyebabkan pilek dan influenza sebagian besar juga akan mempengaruhi sakit tenggorokan. Virus sebuah penyakit yang menyebabkan sakit tenggorokan antara lain:
  • Pilek
  • Flu (influenza)
  • Mononukleosis (demam kelenjar)
  • Campak
  • Cacar air
  • Croup atau infeksi pernapasan yang sering terjadi pada anak-anak yang ditandai dengan batuk keras yang menggonggong
Sedangkan infeksi bakteri yang bisa menyebabkan sakit tenggorokan adalah streptococcus pyogenes dan streptococcus kelompok A. Selain virus dan bakteri, radang tenggorokan juga bisa disebabkan oleh hal berikut ini:
  • AlergiAlergi pada bulu binatang peliharaan, jamur, debu dan serbuk sari bunga bisa menyebabkan Anda sakit tenggorokan. Postnasal drip adalah penyebab utama dalam kasus alergi yang disebabkan radang tenggorokan. Hasil paparan alergen, postnasal drip terjadi ketika mampet pada sinus mengalir ke tenggorokan, menyebabkan rasa menggelitik atau rasa sakit gatal.
  • Udara. Udara yang pengap dan panas di dalam sebuah ruangan bisa membuat tenggorokan Anda terasa kasar dan gatal, terutama di pagi hari saat Anda bangun tidur. Bernapas terlalu sering melalui mulut karena hidung tersumbat juga bisa menyebabkan sakit tenggorokan.
  • Iritan (bahan kimia). Polusi udara di luar bisa menyebabkan iritasi tenggorokan terus-menerus. Polusi udara di dalam ruangan karena rokok atau bahan kimia juga bisa menyebabkan radang tenggorokan. Mengunyah tembakau, minum alkohol dan mengonsumsi makanan pedas juga bisa membuat tenggorokan Anda sakit.
  • Otot tegang pada tenggorokan. Otot di tenggorokan Anda bisa menegang, karena Anda selalu sering berteriak, seperti pada acara olah raga, berbicara keras, atau berbicara dalam waktu lama tanpa istirahat.
  • Penyakit gastroesophageal reflux (GERD)GERD adalah kondisi yang ditandai dengan nyeri pada ulu hati atau sensasi terbakar di dada akibat naiknya asam lambung menuju esofagus. Esofagus yang juga dikenal sebagai kerongkongan adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan mulut dan lambung, yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada tenggorokan. Penyakit asam lambung merupakan masalah kesehatan yang cukup umum terjadi di masyarakat.
  • Infeksi HIV. Sakit tenggorokan dan gejala flu lainnya terkadang muncul lebih awal pada seseorang yang terinfeksi HIV. Seseorang yang positif mengalami HIV, mungkin akan mengalami sakit tenggorokan kronis atau berulang karena infeksi. Infeksi sakit tenggorokan ini lebih sering terjadi pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Tumor. Tumor kanker tenggorokan, lidah, dan laring bisa menyebabkan radang tenggorokan. Tanda atau gejala lain mungkin termasuk suara serak, sulit menelan, sesak napas, benjolan di leher, dan darah dalam air liur.

Faktor-faktor risiko

Meskipun setiap orang sangat besar kemungkinannya untuk mengalami sakit tenggorokan. Ada beberapa faktor yang membuat Anda lebih rentan terkena faringitis, antara lain:
  • Usia. Anak-anak dan remaja memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami sakit tenggorokan. Radang tenggorokan pada anak-anak biasanya banyak disebabkan oleh infeksi bakteri.
  • Asap rokok. Merokok dan asap rokok bisa mengiritasi tenggorokan Anda. Penggunaan produk tembakau juga meningkatkan risiko kanker mulut, tenggorokan dan laring (kotak suara).
  • Alergi. Alergi musiman atau reaksi alergi yang terus-menerus terhadap debu, jamur atau bulu hewan peliharaan akan membuat sakit tenggorokan Anda akan lebih parah.
  • Paparan iritan kimia. Polusi udara yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dan bahan kimia rumah tangga biasa dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan Anda.
  • Infeksi sinus parah. Lendir atau mukus yang dihasilkan oleh sinus berfungsi membantu mengendalikan suhu dan kelembapan udara yang masuk ke paru-paru. Lendir ini mengalir ke hidung melalui saluran-saluran kecil. Saluran ini bisa terhalang jika sinus terinfeksi atau mengalami peradangan dan menyebabkan sakit tenggorokan.
  • Tempat berkumpulnya virus dan bakteri. Infeksi virus dan bakteri bisa menyebar dengan mudah di tempat orang berkumpul, baik di pusat penitipan anak, ruang kelas, kantor atau pesawat terbang.
  • Sistem imun lemah. Anda akan lebih rentan terhadap infeksi jika daya tahan tubuh Anda lemah. Sistem daya tahan tubuh yang lemah ini biasanya disebabkan oleh suatu penyakit seperti HIV, diabetes, pengobatan dengan steroid atau obat kemoterapi, atau karena stres, kelelahan, dan pola makan yang buruk.
Namun perlu Anda ingat, jika Anda tidak menemukan faktor risiko, bukan berarti Anda tidak akan pernah mengalami sakit tenggorokan. Konsultasikan selalu kondisi kesehatan kepada dokter jika Anda merasakan perubahan tidak normal pada tubuh Anda.

Obat & diagnosis

Mengonsumsi obat-obatan pereda rasa sakit
Sakit tenggorokan yang disebabkan oleh virus biasanya tidak membutuhkan pengobatan. Kondisi penderita akan membaik dalam waktu 5-7 hari. Walau demikian, karena rasa tidak nyaman yang dirasakan, obat radang tenggorokan terkadang tetap diperlukan, analgesik atau obat-obatan pereda sakit, seperti ibuprofen dan parasetamol, umumnya disarankan untuk menangani sakit tenggorokan, terutama jika disertai demam dan terjadi pada anak. Berikut ini adalah panduan untuk mengonsumsinya:
  • Selalu baca petunjuk penggunaan obat agar tidak kelebihan dosis.
  • Parasetamol merupakan alternatif terapi bagi anak-anak dan mereka yang tidak bisa mengonsumsi ibuprofen.
  • Aspirin tidak boleh dikonsumsi anak berusia di bawah 16 tahun.
Penggunaan antibiotik
Antibiotik sebagai obat radang tenggorokan diberikan pada sakit tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri. Setiap antiobiotik yang diresepkan oleh dokter harus dihabiskan meski gejala sakit tenggorokan sudah membaik. Hal ini dilakukan untuk mencegah infeksi menyebar ke bagian lain tubuh yang dapat memperparah keadaan penderita.
Jika hal ini terjadi pada anak-anak yang sakit tenggorokan akibat streptocoocus, risiko terjadinya demam reumatik dan peradangan serius pada ginjal akan meningkat.
SUMBER:https://hellosehat.com › Penyakit › Kesehatan A-Z › Penyakit A-Z

0 komentar:

Posting Komentar