Goonie download

Rabu, 27 Maret 2019

Mengukur Kecepatan Bunyi

Cepat rambat bunyi dapat diukur dengan metode resonansi. Mengukur cepat rambat gelombang bunyi dapat dilakukan dengan metode resonansi pada tabung resonator (kolom udara). Pengukuran menggunakan peralatan yang terdiri atas tabung kaca yang panjangnya 1 meter, sebuah slang karet/plastik, jerigen (tempat air) dan garputala.
Mengukur Cepat Rambat Bunyi
Gambar diatas adalah salah satu gambar dari artikel "Cepat Rambat Bunyi". Judul gambar diatas adalah "Mengukur Cepat Rambat Bunyi", semoga dengan tampilan gambar yang lebih besar dapat dilihat lebih jelas dan dapat dipahami. Untuk melihat gambar-gambar lain dari artikel Cepat Rambat Bunyi, anda dapat memilih gambar pada bagian dibawah. Dan untuk kembali ke halaman utama website "Fisika Zone" atau kembali ke artikel "Cepat Rambat Bunyi" anda dapat pilih dari tombol dibawah.

Resonansi I jika :

L1 = \frac{1}{4}\lambda atau λ = 4 L1

Resonansi II jika :

L2 = \frac{3}{4}\lambda atau λ = \frac{4}{3} L2

Resonansi ke III jika :

L3 = \frac{5}{4} λ atau λ = \frac{4}{5}L3

Atau λ dapat dicari dengan

λ= 2 (L2 – L1) = (L3 – L1)
Bagaimana prinsip kerja alat ini? Mula-mula diatur sedemikian, permukaan air tepat memenuhi pipa dengan jalan menurunkan jerigen. Sebuah garputala digetarkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul dari karet dan diletakkan di atas bibir tabung kaca, tetapi tidak menyentuh bibir tabung dan secara perlahan-lahan tempat air kita turunkan. Lama-kelamaan akan terdengar bunyi yang makin lama makin keras dan akhirnya terdengar paling keras yang pertama. Jika jerigen terus kita turunkan perlahan-lahan (dengan garputala masih bergetar dengan jalan setiap berhenti dipukul lagi), maka bunyi akan melemah dan tak terdengar, tetapi semakin lama akan terdengar makin keras kembali. Apa yang menyebabkan terdengar bunyi keras tersebut?
Gelombang yang dihasilkan garputala tersebut merambat pada kolom udara dalam tabung dan mengenai permukaan air dalam tabung, kemudian dipantulkan kembali ke atas. Kedua gelombang ini akan saling berinterferensi. Apabila kedua gelombang bertemu pada fase yang sama akan terjadi interferensi yang saling memperkuat, sehingga pada saat itu pada kolom udara timbul gelombang stasioner dan frekuensi getaran udara sama dengan frekuensi garputala. Peristiwa inilah yang disebut resonansi. Sebagai akibat resonansi inilah terdengar bunyi yang keras. Resonansi pertama terjadi jika panjang kolom udara sebesar \frac{1}{4}\lambda, peristiwa resonansi kedua terjadi jika panjang kolom udara \frac{3}{4}\lambda, ketiga jika \frac{5}{4}\lambda dan seterusnya. Dengan mengukur panjang kolom udara saat terjadi resonansi, maka panjang gelombang bunyi dapat dihitung.

Persamaan Matematis Cepat Rambat Bunyi

Oleh karena itu, cepat rambat gelombang bunyi dapat dicari dengan persamaan :
v = f × λ
dengan :
λ = panjang gelombang bunyi (m)
f = frekuensi garputala (Hz)
v = cepat rambat gelombang bunyi (m/s)

4 komentar:

Rezky mengatakan...

model model pembelajaran

Rezky mengatakan...

sound level meter

Rezky mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
a mengatakan...

Artikel yang bagus, ayo kunjungi NetData untuk mendapatkan Informasi networking menarik

Posting Komentar