Goonie download

Rabu, 23 Januari 2019

ROKET AIR

MEMBUAT ROKET AIR


Roket adalah sebuah benda yang digerakkan oleh media tertentu yang memberikan dorongan, bisa berupa Zat cair, gas, maupun benda padat. Roket sering digunakan untuk kembang api, persenjataan militer, kendaraan peluncur untuk satelit buatan seperti palapa, eksplorasi ke planet lain, dll. Nama Roket berasal dari italia, Rocchetta (yaitu sekering kecil), nama petasan kecil yang diciptakan oleh artificer Italia Muratori di 1379.

  1. Air
  2. Batu
  3. Botol air mineral 2 yang berukuran sama 2 buah
  4. Dop motor
  5. Double tape
  6. Kaki kursi
  7. Kertas karton
  8. Kertas koran
  9. Mika
  10. Pompa
  11. Rafia
  12. Selotip
  13. Silet

  1. Membersihkan botol air mineral.
  2. Memotong salah satu botol air mineral menjadi 2 bagian, dan mengambil yang bagian atasnya saja.
  3. Menggabungkan btol air mineral yang masih utuh dengna botol air mineral yang sudah dipotong tadi.
  4. Rekatkan dengan isolasi agar tidak mudah lepas dan kuat.
  5. Memotong kertas karton seperti gambar dibawah ini sebanyak 3 buah sebagai siripnya.
  6. Melapisi sirip dengan isolasi agar kuat dan tidak basah ketika terkena air.
  7. Menempelkan sirip pada botol air mineral pada bagian bawah. Pastikan posisi sirip lurus dan tidak miring (agar roket bisa meluncur dengan tegak)
  8. Mengambil dudukan kursi dan memasukkan dop sepeda motor pada lubang yang terdapat pada dudukan kursi tersebut. Pastikan dudukan kursi dan dop yang terpasang rapat agar tidak terjadi kebocoran udara dan air nantinya.
  9. Memberi pemberat pada bagian atas roket dengan kertas koran bekas dan batu.
  10. Langkah selanjutnya membuat kerucut di ujung roket agar roket lebih dinamis Kertas tebal dibentuk kerucut, di beri isolasi, kemudian dipotong melingkar.
  11. Menempelkan kerucut pada bagian atas roket, pastikan ujungnya tidak menceng, tetapi tegak lurus ke atas.
  12. Untuk mempermanis penampilan, badan roket diberi warna dengan menempelkan kertas yang berwarna. Usahakan tidak menggunakan aksesoris pita/kertas krep karena bisa mengurangi daya luncur roket.(roket tidak bisa tinggi)


Rabu, 09 Januari 2019

Alat Optik dalam Kehidupan Sehari-hari

Alat-alat Optik dalam kehidupan sehari-hari


Cermin dan lensa serta prinsip kerjanya memberikan sarana pemahaman bagi pemanfaatannya untuk mempermudah dan membantu kehidupan manusia. Alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip optik (cermin dan lensa) digolongkan sebagai alat optik.
Benda optik adalah benda yang menggunakan lensa optik untuk melakukan fungsinya dalam membantu kegiatan tertentu. Lensa optik bisa terbuat dari bahan kaca, plastik, fiber, dan lain sebagainya. Berikut di bawah ini merupakan arti definisi / pengertian dari beberapa benda / alat optik yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
1.      Mata                                                        
Salah satu alat optik alamiah yang merupakan salah satu anugerah dari Sang Pencipta adalah mata. Di dalam mata terdapat lensa kristalin yang terbuat dari bahan bening, berserat, dan kenyal. Lensa kristalin atau lensa mata berfungsi mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan di depan lensa. Cairan ini dinamakanaqueous humor. Intensitas cahaya yang masuk ke mata diatur oleh pupil.

Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke bagian belakang mata yang disebut retina. Bentuk bayangan benda yang jatuh di retina seolah-olah direkam dan disampaikan ke otak melalui saraf optik. Bayangan inilah yang sampai ke otak dan memberikan kesan melihat benda kepada mata. Jadi, mata dapat melihat objek dengan jelas apabila bayangan benda (bayangan nyata) terbentuk tepat di retina.
Daya Akomodasi Mata.
Perlu diket
ahui bahwa jarak antara lensa mata dan retina selalu tetap. Sehingga dalam melihat benda-benda pada jarak tertentu perlu mengubah kelengkungan lensa mata. Untuk mengubah kelengkungan lensa mata, yang berarti mengubah jarak titik fokus lensa merupakan tugas otot siliar. Hal ini dimaksudkan agar bayangan yang dibentuk oleh lensa mata selalu jatuh di retina. Pada saat mata melihat dekat lensa mata harus lebih cembung (otot-otot siliar menegang) dan pada saat melihat jauh lensa harus lebih pipih (otot-otot siliar mengendor). Peristiwa perubahan-perubahan ini disebut daya akomodasi.
Daya akomodasi (daya suai) adalah kemampuan otot siliar untuk menebalkan atau memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan dengan dekat atau jauhnya jarak benda yang dilihat.
Manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu :
1. titik dekat mata (punctum proximum) adalah jarak benda terdekat di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal.
2. titik jauh mata (punctum remotum) adalah jarak benda terjauh di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya adalah “tak terhingga”.

2.      Lup
            Lup adalah lensa cembung, digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar lebih besar dan jelas. Syarat agar suatu benda dapat diamati secara jelas dengan memakai lup, Kaca pembesar atau lup digunakan untuk melihat benda kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata secara langsung. Lup menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif untuk memperbesar objek menjadi bayangan sehingga dapat dilihat dengan jelas.

Lup (kaca pembesar) dipakai untuk melihat benda-benda kecil agar tampak lebih besar dan jelas. Oleh tukang arloji, lup dipakai agar bagian jam yang diperbaikinya kelihatan lebih besar dan jelas. Oleh siswa saat praktikum biologi, lup


3.      Mikroskop
Perbesaran bayangan yang dihasilkan dengan menggunakan lup yang hanya menggunakan sebuah lensa cembung kurang maksimal dan terbatas. Untuk mendapatkan perbesaran yang lebih besar diperlukan susunan alat optik yang lebih baik. Perbesaran yang lebih besar dapat diperoleh dengan membuat susunan dua buah lensa cembung. Susunan alat optik ini dinamakan mikroskop yang dapat menghasilkan perbesaran sampai lebih dari 20 kali.

Mikroskop adalah alat yang dapat digunakan untuk melihat suatu benda yang jaraknya dekat dengan ukuran yang sangat kecil (mikron) untuk diperbesar agar dapat dilihat secara detil. Sifat bayangan yang terjadi yaitu maya, terbalik dan diperbesar. Biasanya digunakan untuk melihat bakeri, sel, virus, dan lain-lain.
4.      Teropong Bintang
Bintang-bintang di langit yang letaknya sangat jauh tidak dapat dilihat secara langsung oleh mata. Teropong atau teleskop dapat digunakan untuk melihat bintang atau objek yang letaknya sangat jauh.
Teropong bintang adalah alat yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda di luar angkasa seperti bulan, bintang, komet, dan lain sebagainya. Sifat bayangannya adalah maya, terbalik dan diperbesar

Teropong terdiri atas dua lensa cembung, sebagaimana mikroskop. Pada teropong jarak fokus lensa objektif lebih besar daripada jarak fokus lensa okuler (fob > fok). Teropong digunakan dengan mata tidak berakomodasi agar tidak cepat lelah karena teropong digunakan untuk mengamati bintang selama berjam-jam. Dengan mata tidak berakomodasi, bayangan lensa objektif harus terletak di titik fokus lensa okuler. Dengan demikian, panjang teropong (atau jarak antara kedua lensa) adalah
d = fob + fok



5.      Kamera

Bagian-bagian kamera mekanik (bukan otomatis) menurut kegunaan fisis :
  • lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan dari benda yang difoto
  • diafragma berfungsi untuk membuat sebuah celah/lubang yang dapat diatur luasnya
  • aperture yaitu lubang yang dibentuk diafragma untuk mengatur banyak cahaya
  • shutter pembuka/penutup “dengan cepat” jalan cahaya yang menuju ke pelat film
  • pelat film berfungsi sebagai layar penangkap/perekam bayangan.Setiap benda yang di foto, terletak pada jarak yang lebih besar dari dua kali jarak fokus di depan lensa kamera, sehingga bayangan yang jatuh pada pelat film memiliki sifat nyata, terbalik dan diperkecil. Untuk memperoleh bayangan yang tajam dari benda-benda pada jarak yang berbeda-beda, lensa cembung kamera dapat digeser ke depan atau ke belakang.

6.       Teropong Bumi

Teropong bumi disebut juga teropong medan.
Terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan lensa pembalik.

Dasar Kerja Teropong Bumi :
Lensa obyektif membentuk bayangan bersifat nyata, terbalik dan diperkecil yang jatuh pada fob.
Bayangan dibentuk oleh lensa obyektif menjadi benda bagi lensa pembalik jatuh pada jarak 2f pembalik sehingga terbentuk bayangan pada jarak 2f pembalik juga yang bersifat nyata, terbalik, dan sama besar .

Dengan adanya lensa pembalik panjang teropong dirumuskan menjadi :
d = f (ob) + 4f (pembalik) + f (ok)
.
7.      Teropong Prisma


Perbesaran bayangan yang diperoleh dengan memakai teropong prisma sama dengan teropong bumi.Beberapa keuntungan praktis dari teropong prisma dibandingkan teropong yang lain :
1. Menghasilkan bayangan yang terang, karena berkas cahaya dipantulkan sempurna oleh bidang-bidang prisma.
2. Dapat dibuat pendek sekali, karena sinarnya bolak-balik 3 kali melalui jarak yang sama (dipantulkan 4 kali oleh dua prisma).
3. Daya stereoskopis diperbesar, dua mata melihat secara bersamaan
4. Dengan adanya prisma arah cahaya telah dibalikkan sehingg terlihat bayangan akhir bersifat maya, diperbesar dan tegak.
SUMBER:http://chemistryinheart.blogspot.com/2012/05/alat-alat-optik-dalam-kehidupan-sehari.html

Teleskop

PENGERTIAN TELESKOP

Teleskop adalah sebuah alat bantu penglihatan (optik) untuk mengamati benda-benda yang jauh terutama benda yang berada di langit seperti bulan dan bintang. Teleskop dapat menjalankan fungsi tersebut karena kemampuannya memperkuat cahaya dan memperbesar bayangan, sehingga benda-benda yang jauh dapat terlihat lebih dekat dan jelas. Teleskop juga disebut dengan teropong.

SEJARAH TELESKOP

Hans Lippershey yang merupakan seorang pembuat kacamata berasal dari Middleburg, Belanda. pada tanggal 2 Oktober 1608 menciptakan alat pertama yang disebut sebagai teleskop. Teleskop ini mempunyai kemampuan untuk memperbesar benda-benda yang diamati hingga lima kali lipat. Setahun kemudian pada tahun 1609, Galileo Galilei menciptakan teleskop pertama yang digunakan dalam bidang astronomi, yang dapat memperbesar hingga 20 kali lipat, sehingga pada tahun 1610 ia membenarkan teori “alam semesta berpusat pada matahari”.
Pada tahun 1668, Isaac Newton menciptakan teleskop baru yaitu teleskop yang menggunakan cermin sebagai lensa. Sehingga penemuan ini merupakan titik balik dalam sejarah ilmu sains. Kemudian pada pertengahan abad ke 17, Havelius, seorang astronom yang berasal dari jerman membuat teleskop berlensa yang kerangkanya diciptakan dari kayu setinggi 46 meter.

Selanjutnya Huygens yang merupakan seorgan astronom dari Belanda menggunakan teleskop dengan lensa yang berbeda, teleskopnya juga tidak menggunakan tabung dan hanya terdiri dari dua buah lensa.

Pada tahun 1897, di Teluk Williams, Amerika Serikat, dibuatlah sebuat teleskop Yerkes dengan diameter 101 cm, sehingga menjadi teleskop berlensa terbesar di dunia pada saat itu. Hingga sekarang, yang menjadi teleskop terbesar adalah teleskop Keck yang di buat di puncak gunung berapi Mauna Kea di Hawaii, Teleskop ini mempunyai kemampuan untuk meilihat suatu area delapan kali lebih luas dibandingkan teleskop lain.

BAGIAN-BAGIAN TELESKOP

Hal-hal yang perlu diketahui untuk memahami bagian-bagian lensa adalah sebagai berikut:
  • Lensa cembung adalah lensa yang bersifat mengumpulkan cahaya atau konvergen
  • Lensa cekung adalah lensa yang bersifat menyebarkan cahaya atau divergen
  • Cermin cembung adalah cermin yang menyebarkan cahaya
  • Cermin cekung adalah cermin yang dapat mengumpulkan cahaya
  • Jarak fokus merupakan jarak yang diperlukan oleh lensa atau cermin untuk mengarahkan cahaya pada titik fokus
  • Bidang pandang merupakan area langit atau daerah yang dapat dilihat dan diamati melalui teleskop
  • Perbesaran merupakan panjang fokus teleskop yang dibagi dengan panjang fokus lensa pada mata
  • Resolusi merupakan jarak terdekat diantara kedua objek yang masih dapat dilihat sebagai dua objek yang terpisah.


Pada teleskop, bagian yang paling vital atau paling penting adalah lensanya. Teleskop memiliki dua lensa positif atau cembung, yang terletak dekat dengan objek disebut dengan lensa objektif, dan yang terletak dekat dengan mata (tempat pengamat mengintip) disebut dengan lensa okuler. Pada teleskop bumi juga terdapat lensa pembalik, yang berfungsi untuk membalikkan bayangan tanpa melakukan pembesaran sehingga bayangan akhir yang terbentuk dapat tegak seperti arah benda semula. Dahulu kala, teleskop hanya berupa lensa dan rangkanya saja, dan mengutamakan pada fungsinya, akan tetapi seiring berkembangnya zaman, teleskop pun dilengkapi dengan bagian-bagian berikut ini:
  • Tabung teleskop, merupakan tempat cermin utama terletak, tabung ini memiliki diameter 8 inci, tabung memiliki penutup tabung. Pada bagian belakang tabung terdapat visual back untuk tempat pemasangan flip mirror. Panjang fokus dapat di atur dengan memutar knop yang terletak dibawah visual back
  • Finderscope, merupakan teleskop berukuran kecil yang dipasang pada tabung utama
  • Eyepiece, merupakan fungsi lensa okuler. Eyepiece ini memiliki pengunci untuk keamanannya sehingga tidak terjatuh dan hilang.
  • Mounting, lebih dikenal dengan dudukan teleskop, merupakan sistem penggerak utama pada teleskop, yang dilengkapi dengan knop pengatur lintang, tutup sumbu polar, skala ketinggian lintang untuk mengetahui posisi lintang pengamat berada, pemberat sudut jam untuk penyeimbang pada arah sudut jam. Pada mounting juga terdapat port koneksi yang terdiri dari tombol-tombol termasuk tombol untuk menyalakan teleskop
  • Tripod, sebagai kaki untuk berpijaknya teleskop diatas suatu permukaan
  • Half Pillar, untuk menaikkan posisi mounting, sehingga dapat mengatur tripod terbentur pada tiang pemberat ketika teleskop sedang digunakan

Bagian Teleskop
JENIS-JENIS TELESKOP

Umumnya, teleskop terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

a. Teleskop reflektor
Teleskop reflektor merupakan teleskop yang menggunakan cermin sebagai pengganti terhadap lensa untuk menangkap cahaya dan memantulkannya.

b. Teleskop refraktor
Merupakan teleskop bias yang terdiri dari beberapa kaca lensa sebagai alat yang digunakan untuk menangkap cahaya dan menjalankan fungsi teleskop.

c. Teleskop catadioptrik
Merupakan teleskop yang mempunyai sistem kerja yang tidak jauh beda dengan dua jenis teleskop diatas. Karena teleskop ini merupakan penggabungan dari teleskop refraktor dan reflektor, yang menggunakan dua media untuk pengumpulan cahayanya, yaitu cermin dan lensa.

Contoh dari pada teleskop refraktor adalah:

a. Teleskop Bumi
Teleskop ini disebut juga dengan teleskop medan teleskop yojana, yang menghasilkan bayangan akhir tegah terhadap arah benda awalnya. Hal ini didapat dari hasil menggunakan lensa cembung ketiga yang letakkan diantara lensa objektif dan lensa okular didekat mata. Sehingga lensa cembung ketiga hanya memiliki fungsi untuk membalikkan bayangan tanpa memberika perbesaran, sehingga lensa ini juga disebut dengan lensa pembalik.

Teleskop Bumi
b. Teleskop Bintang
Teleskop ini disebut juga dengan teleskop astronomi digunakan untuk mengamati benda-benda angkasa luar. Teleskop bintang menggunakan dua buah lensa positif, masing-masing sebagai lensa obyektif dan lensa okuler. Berbeda dengan mikroskop, pada teleskop jarak focus lensa obyektif lebih besar dari jarak fokus lensa okuler.

Teleskop Bintang
c. Teleskop Galilei
Merupakan teleskop yang dibuat oleh Galilei dan  disebut juga teleskop belnada atau teleskop tonil. Teleskop ini menghasilkan bayangan akhir yang tegak dan diperbesar dengan menggunakan dua buah lensa, lensa positif sebagai lensa objektif yang terletak dekat dengan objek dan lensa negatif sebagai lensa okuler yang terletak didekat mata pengamat.

Teleskop Galilei
d. Teleskop Prisma
Teleskop ini Penggunaan lensa pembalik untuk menghasilkan bayangan akhir yang tegak mengakibatkan teleskop bumi menjadi tampak panjang. Untuk menghindari hal tersebut maka lensa pembalik diganti dengan penggunaan dua prisma siku-siku sama kaki yang disisipkan di antara lensa obyektif dan lensa okuler. Prisma itu berfungsi untuk membalikkan bayangan dengan pemantulan secara sempurna. Teleskop digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh sehingga tampak lebih dekat dan jelas.

Teleskop Prisma
Contoh teleskop reflektor adalah teleskop yang menggunakan cermin cekung dan bersifat konvergen (mengumpulkan cahaya)  yang pertama sekali diciptakan oleh Isaac Newton pada tahun 1668, sehingga teleskop ini disebut juga dengan teleskop Newtonian. Inilah awal dari perkembangan yang tampak dari teleskop, karena awalnya teleskop hanyalah menggunakan lensa.

Kemudian pada saat memasuki abad ke 20. Teleskop-teleskop reflektor raksasa pun dibuat seperti yang digunakan pada Hale di Observatium Gunung Palomar, California, Amerika Serikat yang berukuran diameter 200 inci, teleskop ini selesai dibuat pada tahun 1948 dan menjadi teleskop reflektor terbesar didunia hingga beberapa puluh tahun setelahnya.

Sedangkan contoh teleskop catadoptrik adalah mikroskop, yang mempunyai lensa objektif dan okuler, juga mempunyai cermin sebagai pemantul cahaya yang terletak dibawahnya, sehingga objek yang diamati tampak lebih jelas. Contoh lainnya yaitu terdapat pada mercusuar, lensa tele (lensa pada kamera yang dapat melakukan perbesaran yang jauh) yang biasa digunakan oleh pemburu gambar dan video pada hewan-hewan buas berjarak jauh. Juga terdapat pada kamera SLR.

FUNGSI TELESKOP

Fungsi utama teleskop adalah mengumpulkan cahaya dan memfokuskannya lebih besar dari segi diameternya, sehingga lebih banyak cahaya yang dapat dikumpulkan. Alhasil, teleskop dapat melihat benda benda yang letaknya jauh, bahkan tidak tampak secara kasat mata sejauh mata memandang.

Teleskop pun memiliki peranan penting dalam bidang astronomi, tanpa teleskop, ahli astronomi tidak dapat melakukan tugasnya secara detil. Sehingga setelah dipatenkan teleskop astronomi oleh Galileo, maka banyak planet dan sistem lainnya yang terletak dalam tata surya yang dapat diamati, seperti Galileo Galilei langsung mengamati planet Venus dan Jupiter dengan teleskopnya.

Fungsi teleskop yang lainnya baru ditemukan adalah hubble telescope yang diletakkan di luar angkasa untuk mengirim gambar dengan menggunakan gelombang elektomagnetik. Gelombang tersebut akan ditangkap oleh bumi dengan hasil yang jernih. Jadi, teleskop ini membantu manusia untuk mengamati benda-benda di luar angkasa.

CARA KERJA TELESKOP

Cara kerja teleskop prinsipnya hanyalah mengumpulkan cahaya, apakah itu menggunakan lensa yaitu pada teleskop refraktor dan menggunakan cermin pada teleskop reflektor. Teleskop reflektor menggunakan cermin cekung, yang akan merefleksikan cahaya dan bayangan gambar yang diarahkan oleh teropong, cermin cekung ini akan menambah jangkauan sehingga dapat melihat benda yang jauh. Teleskop reflektor memiliki kelemahan yang terkadang dapat menimbulkan bayangan yang tampak menjadi tidak fokus.

Cara Kerja Teleskop
Lensa utama akan mengumpulkan bayangan benda dan juga cahaya yang datang, kemudian disampaikan ke retina mata melalui media rekfraksi. Media refraksimata ada lima, yaitu cahaya dan bayangan yang masuk akan sampai terlebih dahulu ke kornea (lapisan terluar mata), kemudian ke humor aquos, pupil, vitreus body, dan terakhir ke retina. Setelah sampain di retina bayangan tersebut dikirimkan melalui saraf penglihatan ke otak. Barulah seseorang dapat menginterpretasikan gambar tersebut.