Goonie download

Selasa, 24 Juli 2018

Sistem Gerak Manusia

Sistem Gerak Pada Manusia

Alat gerak manusia terdiri dari tulang dan otot. Tulang merupakan alat gerak pasif sedangkan otot sebagai alat alat gerak aktif. Rangka memiliki alat gerak pasif karena tulang dapat bergerak apabila adanya aktifitas yang terjadi pada otot.
Tulang terbentuk dari kandungan kalsium yang berbentuk garam yang merekat erat dengan bantuan kalogen.

Fungsi Rangka

Berikut ini adalah fungsi rangka, antara lain :
  • Untuk memberi bentuk pada tubuh.
  • Untuk menegakan tubuh.
  • Untuk melindungi alat-alat tubuh yang lunak.
  • Sebagai tempat melekatnya otot.
  • Tempat pembentukan sel-sel darah.
  • Tempat penimbunan mineral.

Jenis-Jenis Tulang

Berdasarkan Jenisnya

Berdasarkan jenisnya, tulang penyusun rangka dibedakan menjadi 2, yaitu tulang keras dan tulang rawan. Berikut adalah penjelasannya lebih rinci.
Tulang Keras
Tulang keras mempunyai tekstur yang lebih padat dan bersifat keras dibandingkan dengan tulan rawan. Tulang keras tersusun dari sel-sel tulang, zat kapur (kalsium), fosfat dan zat perekat. Matriks tulang keras tersusun rapat, padat banyak mengandung zat kapur.
Tulang keras berasal dari tulang rawan yang dihasilkan dari sel-sel mesenkrim kemudian rongga didalamnya terdiri oleh pembentuk tulang yang disebut osteoblas.
Di dalam tulang keras terdapat saluran havers. Dalam saluran havers terdapat pembuluh-pembuluh darah. Contoh dari tulang keras diantaranya, tulang kering, tulang lengan, dan tulang selangka.
Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan terdiri atas sel tulang yang banyak mengeluarkan matriks berupa kondrin (campuran karbohidrat dan protein)dan sel-sel tulang rawan (kondrosit). Tulang rawan memiliki sifat yang lentur karena banyak mengandung zat perekat (kolagen).
Contoh tulang rawan antara lain adalah ujung tulang rusuk, hidung, telinga, trakea, laring, bronkus, dan di antara ruas-ruas tulang belakang.
Berdasarkan matriks penyusunnya tulang rawan dibedakan menjadi 3, yakni :
Tulang Rawan Hialin
Tulang rawan hialin adalah tulang rawan yang bersifat transparan, halus, dan matriksnya homogen. Tulang rawan hialin dapat kita jumpai pada trakea.
Tulang Rawan Elastis
Tulang rawan elasts adalah tulang rawan yang mempunyai sifat yang lentur, matriksnya memiliki serabut yang elastis. Tulang rawan elastis dapat kita jumpai pada daun telinga, hidung, dan buluh eustachius.
Tulang Rawan Fibrosa
Tulang rawan fibrosa adalah tulang rawan yang memunyai sifat kurang lentur dan matriksnya mengndung serabut kolagen. Tulang fibrosa terdapat pada ruas tulang belakang dan persendian tulang pinggang.

Berdasarkan Bentuknya

Berdasarkan bentuknya, tulang pembentuk rangka dibedakan menjadi 3, yaitu :
Tulang Pipa
Bentuk tulang pipa adalah panjang dan bulat dengan rongga di tengahnya seperti pipa, kedua ujungnya membesar. Contoh tulang pipa antara lain, tulang jari tangan, tulang paha, dan tulang lengan atas.
Tulang Pipih
Bentuknya gepeng atau pipih dan berisi sum-sum merah. Terdapat pada tulang dada, tulang belikat, tulang tengkorak dan tulang rusuk.
Tulang Pendek
Memiliki bentuk bulat dan pendek, berisi sum-sum merah. Fungsi dari tulang pendek adalah sebagai tempat terjadinya proses pembentukan sel darah merah dan putih.
Terdapat pada ruas-ruas tulang belakang, tulang pergelangan kaki, dan tulang pergelangan tangan.

Bagian Rangka Manusia

Tulang pembentuk rangka manusia dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu :

Bagian Tengkorak

Tulang tengkorak berfungsi untuk melindungi otak, mata, dan telinga. Bagian tengkorak pada sistem gerak manusia tersusun dari tulang-tulang pipih yang menjadi tempat terjadinya proses pembentukan sel-sel darah merah dan putih.
Tulang tengkorak dengan tulang belakang dihubungkan oleh sendi atas sehingga kepala dapat mengangguk ke depan, menggeleng dan berputar.
Berikut adalah contoh gambar tengkorak manusia.
Sistem Gerak Pada Manusia | Fungsi, Jenis-Jenis dan Kelainan Pada Tulang dan Otot !
Tulang tengkorak terdiri dari :
  • Tulang tengkorak bagian kepala meliputi 2 buah tulang ubun-ubun, 1 buah tulang dahi, 2 buah tulang pelipis, 2 buah tulang baji, 1 buah tulang kepala belakang, 2 buah tulang tapis.
  • Tulang tengkorak bagian muka meliputi 2 buah tulang hidung, 2 buah tulang pipi, 2 buah tulang air mata, 2 buah tulang langit-langit, 2 buah tulang rahang atas, 2 buah tulang rahang bawah.
  • Tulang tengkorak masing-masing berjumlah 2 buah kecuali tulang lidah, tulang tengkorak, dan tulang dahi.

Bagian Badan

Tulang badan berfungsi untuk melindungi organ tubuh yang terdapat dalam rongga badan. Bagian rangka badan pada manusia dibedakan menjadi 5 kelompok yakni Ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk, tulang dada, gelang bahu, dan gelang panggul. Perhatikan gambar berikut ini.
Sistem Gerak Pada Manusia | Fungsi, Jenis-Jenis dan Kelainan Pada Tulang dan Otot !
Tulang badan terdiri atas :
  • Tulang ruas belakang meliputi 12 ruas tulang punggung, 7 ruas tulang leher, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang, 4 ruas tulang ekor.
  • Tulang rusuk tersusun 7 pasang rusuk sejati, 3 pasang rusuk palsu, 2 pasang rusuk melayang.
  • Tulang gelang terdiri dari gelang bahu meliputi tulang belikat dan tulang selangka. Gelang panggul meliputi 2 tulang usus, 2 tulang kemaluan, 2 tulang duduk.

Bagian Anggota Gerak

Bagian anggota gerak terdiri atas tulang anggota gerak atas dan tulang anggota gerak bawah. Berikut adalah penjelasannya.

Anggota Gerak Atas

Tulang anggota gerak atas terdiri dari tangan kanan dan tangan kiri. Perhatiakan gambar berikut.
Sistem Gerak Pada Manusia | Fungsi, Jenis-Jenis dan Kelainan Pada Tulang dan Otot !
Tulang anggota gerak atas meliputi 2 buah tulang lengan atas, 2 buah tulang hasta, 2 buah tulang pengumpil, tulang pergelangan tangan, tulang telapak tangan, dan tulang jari-jari.

Anggota Gerak Bawah

Tulang anggota gerak bawah terdiri dari kaki kanan dan kaki kiri. Perhatikan gambar berikut.
Sistem Gerak Pada Manusia | Fungsi, Jenis-Jenis dan Kelainan Pada Tulang dan Otot !
Tulang anggota gerak bawah meliputi 2 buah tulang paha, 2 buah tulang kering, 2 buah tulang tempurung lutut, 2 buah tulang betis, tulang pergelangan kaki, dan tulang jari-jari kaki.

Persendian

Persendian atau artikulasi adalah hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya.

Jenis-Jenis Sendi

Berdasarkan Sifat Pergerakannya
Berdasarkan sifat pergerakannya, sendi dibedakan menjadi 3, yakni sebagai berikut.
Sendi Mati (Sinartrosis)
Sinartosis atau sendi mati adalah hubungan antar tulang yang tidak dapat digerakan. Misalnya hubungan antara tulang tengkorak.
Sendi Kaku (Amfiartrosis)
Sendi kaku atau amfiartrosis adalah hubungan antar tulang yang menimbulkan gerak terbatas. Misalnya sendi pada ruas tulang belakang, sendi pada pergelangan tangan, serta sendi pada tulang dada.
Sendi Gerak (Diartrosis)
Sendi gerak (diartosis) adalah hubungan antar tulang yang menimbulkan gerak bebas. Misalnya hubungan antartulang paha dengan tulang panggul. Berikut ini adalah macam-macam sendi gerak, antara lain :
Sendi engsel
Sendi engsel memiliki gerakan satu arah. Misalnya sendi pada lutut dan siku.
Sendi Pelana
Sendi pelana mempunyai gerakan dua arah. Misalnya sendi yang menghubungkan ruas jari dengan telapak tangan.
Sendi Geser
Sendi geser memungkinkan terjadinya gerakan pergeseran pada tulang. Misalnya adalah sendi-sendi pada ruas tulang belakang.
Sendi Putar
Sendi putar memiliki gerakan memutar. Sendi jenis ini, salah satu tulang bisa bergerak sebab mempunyai poros pada tulang yang lain. Misalnya sendi yang menghubungkan tulang hasta dan tulang pengumpil.
Sendi Peluru
Sendi peluru memiliki gerakan kesegala arah. Sendi peluru salah satu tulang berbentuk bonggol sehingga tulang itu mampu bergerak ke segala arah.Misalnya, sendi yang menghubungkan tulang lengan dengan tulang gelang bahu serta tulang paha dan tulang gelang panggul.

Otot

Otot merupakan alat gerak aktif karena tersusun sel-sel otot yang mampu menghasilkan gerak. Otot memiliki fungsi yakni sebagai alat gerak aktif guna membantu tulang supaya dapat bergerak.

Jenis-jenis Otot

Berikut adalah macam-macam otot berdasarkan jenisnya, yakni :
Otot Polos
Otot polos yaitu jaringan yang terbentuk oleh sel-sel otot yang bentuknya seperti gelondong dimana dibagian ujungnya cenderung meruncing.
Ciri-ciri yang dimiliki oleh otot polos adalah :
  • Bagian tengan membesar sedangkan kedua ujung meruncing.
  • Berinti satu berada ditengah.
  • Kerjanya tidak menurut kehendak sehingga disebut otot tidak sadar.
  • Gerakannya lambat.
  • Dipengaruhi saraf otonom.
  • Tidak cepat lelah.
  • Terdapat pada saluran pencernaan, saluran pernapasan, didin usus, pembuluh darah, alat kelamin, dan alat eksresi.
Otot Lurik
Otot lurik biasanya disebut sebagai otot rangka sebab otot ini biasanya melekat pada rangka. Otot lurik disebut lurik sebab apabila dilihat dengan menggunakan mikroskop maka akan tampak terlihat garis gelap terang pada serabut otot ini.
Ciri-ciri otot lurik adalah, sebagai berikut.
  • Mempunyai bagian gelap dan terang, berselingan.
  • Memiliki banyak inti terletak pada bagian tepi.
  • Gerakannya cepat.
  • Kerjanya menurut kehendak kita.
  • Dipengaruhi saraf sadar.
  • Bagian ujungnya disebut tendon.
Adapun fungsi otot lurik adalah :
  • Fungsi otot lurik menggerakkan tulang, sehingga disebut otot rangka.
  • Terdapat pada semua rangka.
Otot Jantung
Otot yang terletak pada dinding jantung. Ciri-ciri dari otot jantung adalah :
  • Bentuknya mirip otot lurik tetapi bercabang-cabang.
  • Selnya mempunyai satu inti ditengah.
  • Bekerja tidak menurut kehendak.
  • Tahan terhadap kelelahan.
  • Dipengaruhi saraf tak sadar.
  • Fungsinya memompa darah keluar jantung.

Gerak dan Kerja Otot

Otot bergerak secara kontraksi dan relaksasi. Ketika otot berkontraksi maka ukurannya akan memendek menjadi keras dan akan membentuk gelembung pada bagian tengah.
Adanya kontraksi pada otot maka tulang akan tertarik. Guna mengembalikan tulang tersebut pada posisi awal maka dibutuhkan relaksasi.
Artinya harus ada otot lain yang berkontraksi supaya dapat menarik tulang itu kembali ke posisi awal. jadi guna mampu menggerakan tulang setidaknya dibutuhkan kerjasama dari dua macam otot dengan cara kerja yang berbeda.
Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

Gerak Sinergis

Gerak sinergis adalah gerak selaras dari dua otot atau lebih. Pada gerak sinergis, otot-otot tersebut akan berkontraksi dan berelaksasi secara bersamaan. Contohnya kerja sama antara otot-otot pronotor teres dan pronotor kuadratus pada lengan bawah yang menggerakan telapak tangan menelungkup.

Gerak Antagonis

Gerak antagonis adalah gerak dua otot yang bekerja saling berlawanan. Contohnya adalah :
  • Otot bisep berkontraksi
  • Kelainan pada Otot maka otot trisep relaksasi.
  • Gerak kaki melipat kebawah (flekso) dan gerak kaki melurus (ekstensor).
  • Gerak tangan menjauhi badan (abduktor) dan gerak tangan mendekati badan (adduktor).

Kelainan pada Tulang dan Otot

Berikut ini adalah beberap penyakit pada tulang dan otot, yakni :

Skoliosis

Skoliosis adalah kelainan pada tulang punggung yang menyebabkantulang belakang membengkok kearah kiri atau ke kanan.
Hal ini disebabkan karena terlau sering mengangkat beban pada salah satu bahu atau lengan. Ataupu karena disebabkan oleh kebiasaan duduk dengan posisi yang tidakbenar atau miring sehingga beban tubuh bertumpu pada salah satu lengan.

Kifosis

Kifosis adalah kelainan tulang tulang dimana tulang membengkok kearah belakang. Kelainan yang satu ini disebabkan oleh kebiasaan duduk dengan posisi yang terlalu membungkuk atau sering memanggul beban yang berat dengan menggunakan punggung.

Lordosis

Lordois adalah kelainan tulang dimana tulang membengkok ke arah depan. Lordosis merpakan kebalikan dari kifosis. Penyebab kelainan ini adalah posisi duduk dengan membusungkan dada.

Polio

Polio merupakan kelainan yang disebabkan oleh adanya infaksi virus polio. Penderita penyakit polio akan mengalami kondisi tulang yang makin lama makin mengecil sehingga menyebabkan kelumpuhan.

Rakhitis

Rakhitis adalah kelainan pada tulang karena kekurangan vitamin D. Sehingga tulang kaki penderita akan berbentu menyerupai huruf X atau O.

Fraktura

Fraktura adalah gangguan tulang karena tulang mengalami retak/patah.

Tetanus

Tetanus adalah keadaan otot dimana otot berkontraksi terus menerus sehingga menyebabkan kejang.

Atrofi

Atrofi merupakan kondisi otot yang mengecil biasanya beriringan dengan adanya infeksi virus polio, karena tidak digerakkan maka otot akan menyusut dan mengecil.

Kram

Kram adalah otot yang terus menerus melakukan gerakan sehingga tidak mampu berkontaksi lagi karena kelelahan otot. Penyakit ini biasanya dialami oleh atlit olahraga.

Terkilir

Terkilir merupkan kelainan otot karena terjadinya kesalahan pada gerak otot sinergis yang bekerja justru berlawanan arah.

Memar

Memar adalah robeknya selaput sendi karena kecelakaan.

Urai Sendi

Urai sendi adalah sobeknya selaput sendi yang diikuti lepasnya ujung tulang sendi.

Hipertrofi

Hipertrofi adalah otot yag dilatih terus sehingga berkembang membesar. Biasanya dialami oleh binaragawan.

Konsep Gerak

Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Jadi, suatu benda dikatakan bergerak apabila kedudukannya senantiasa berubah terhadap suatu titik acuan tertentu.

Misalnya kita sedang duduk di atas mobil yang bergerak meninggalkan rumah. Apabila rumah ditetapkan sebagai titik acuan, maka kita dikatakan bergerak terhadap rumah. Hal ini karena setiap saat kedudukan kita berubah terhadap rumah. Apabila mobil yang ditetapkan sebagai titik acuan, maka kita dikatakan diam terhadap mobil. Jadi,gerak itu bersifat relatif bergantung pada titik acuan yang digunakan.

Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Gerak Pada Manusia

UPAYA MENJAGA KESEHATAN SISTEM GERAK PADA MANUSIA

1) konsumsi makanan bervitamin d dan tinggi kalsium
2) menghindari membungkuk terlalu lama
3) tidak membawa beban berat di punggung terlalu lama
4) olahraga tidak terlalu dipaksakan
5) mendapat sinar matahari yang cukup
6)tidak boleh kecapean
7)tidur tetap waktu
8)belajar jangan terlalu malam
9)selalu periksa ke dokter
10)makan buah-buahan

SUMBER:https://brainly.co.id/tugas/6854353


Senin, 23 Juli 2018

Gangguan dan Kelainan pada Sistem Gerak dan Upaya Mencegah serta Mengatasinya

6 Contoh Gangguan-gangguan (Kelainan dan Penyakit) pada Sistem Gerak| Sistem gerak dapat mengalami gangguan atau kelainan. Kelainan pada sistem gerak dapat terjadi karena beberapa hal, seperti bawaan lahir, kekurangan vitamin, atau dapat juga akibat kecelakaan. Berikut adalah 10 contoh gangguan pada sistem gerak:
  • Hypophosphatemic Rickets. Hypophosphatemic Rickets merupakan gangguan dimana tulang menjadi terasa agak menyakitkan dan mudah bengkok karena darah mengandung kadar posfat rendah. Kelainan ini dapat dilihat secara kasat mata, yaitu terlihat dari kaki yang berbentuk seperti huruf O dan huruf X. Gangguan ini tergolong langka dan bersifat menurun melalui gen dominan yang dibawa oleh kromosom X. Tulang dalam pertumbuhannya  membutuhkan posfat, kekurangan posfat akan menyebabkan pertumbuhan pada tulang menjadi tidak sempurna. 
  • Gejala penyakit hypophosphatemic rickets yaitu terjadinya pembengkokan pada lengan dan kelainan bentuk pada tulang lainnya, nyeri tulang, dan tubuh yang pendek. Tulang juga dapat menjadi lebih besar saat otot menempel pada ujung tulang sehingga dapat membatasi gerakan persendian. Gejala ini mulai nampak pada tahun pertama setelah kelahiran. Sebaiknya jika bayi menampakkan gejala tersebut orang tua tanggap dengan mengkonsultasikan kepada dokter, jika diperlukan untuk memastikan apakah gejala tersebut merupakan gejala dari penyakit hypophosphatemic rickets maka lakukan tes laboratorium, jika hasil menunjukkan bahwa kadar kalsium dalam darah normal namun kadar posfat rendah maka dapat dipastikan bahwa penyakit tersebut adalah hypophosphatemic rickets.  
       
    hypophosphatemic rickets
    Penderita penyakit hypophosphatemic rickets
       
      Cara mengobati penyakit hypophosphatemic rickets yaitu dengan meningkatkan kadar posfat di dalam darah, dimana akan meningkatkan bentuk tulang normal. Posfat bisa digunakan melalui mulut dan harus dikombinasikan dengan calcitriol (bentuk aktif dari vitamin D). Menggunakan Vitamin D tunggal tidak mencukupi. Jumlah posfat dan calcitriol harus disesuaikan dengan hati-hati karena pengobatan ini seringkali menyebabkan kalsium kadar tinggi di dalam darah, penumpukan kalsium pada jaringan ginjal, atau batu ginjal. Efek ini bisa membahayakan ginjal dan jaringan lain. 
       
    • OsteoporosisOsteoporosis adalah suatu keadaan di mana proses penghancuran tulang lebih cepat dibandingkan dengan proses pembentukan tulang. Akibatnya tulang menjadi keropos karena tulang kekurangan kalsium. Penyakit ini kebanyakan diderita oleh orang yang lanjut usia, terutama wanita. Penyakit Osteoporosis dibedakan menjadi lokal dan umum. Osteoporosis lokal dapat karena kelainan primer di tulang atau sekunder akibat imobilisasi  (kondisi keterbatasan gerak) anggota gerak dalam waktu yang lama. Osteoporosis umum dibagi menjadi osteoporosis umum primer dan sekunder. Osteoporosis primer tipe I dihubungkan pasca menopause, berkisar usia 50-75 tahun, untuk wanita penderita penyakit ini 6 hingga 8 kali lebih banyak dibandingkan pria, hal ini disebabkan karena kadar hormon estrogen dalam tubuh menurun dan juga menurunnya penyerapan kalsium. Osteoporosis umum primer tipe II terjadi pada usia 75-85 tahun, penderita wanita dua kali lebih banyak daripada pria , hal ini disebabkan proses penuaan dan penurunan penyerapan kalsium. Osteoporosis umum sekunder dihubungkan dengan berbagai penyakit yang berakibat pada kelainan tulang, bisa diakibatkan penggunaan obat atau lainnya.  Penyakit osteoporosis dapat dicegah dengan memaksimalkan massa tulang selama usia pertumbuhan, hindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan osteoporosis, rajin berolahraga, menerapkan gaya hidup sehat, tidak merokok, tidak konsumsi alkohol, tidak diet yang rendah kalsium. Untuk yang sudah mendapati usia menopause dianjurkan untuk olahraga, mengkonsumsi makan dan minuman yang banyak mengandung kalsium. Massa tulang dapat diukur dengan keakuratan mencapai 88-99% menggunakan "Bone Densitometer". Untuk pengobatan osteoporosis, carilah pengobatan yang bertujuan untu meningkatkan massa tulang, konsumsi kalsium, vitamin D, hormon estrogen pengganti (untuk wanita), kalsitonin, kalsitriol dan sebagainya dengan anjuran dokter.

      Perbandingan kondisi tulang yang normal dengan osteoporosis
      Osteoporosis

        • Rheumatoid Arthritis. Rheumatoid arthritis adalah gangguan yang disebabkan oleh peradangan pada membran sinovial. Radang itu dapat meluas sampai ke kartilago artikular (kartilago yang melapisi perendian). Jika penyakit ini memburuk dapat menyebabkan kerusakan tulang, bahkan persendian dapat terlepas. Penyakit ini dapat menimbulkan rasa sakit yang sangat hebat, dan kerusakan yang dapat ditimbulkan bersifat permanen. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, dalam artian tidak dapat dikembalikan seperti sedia kala, pengobatan yang dilakukan biasanya cenderung untuk menghilangkan rasa sakit.

          Penderita Rheumatoid arthritis

          Penderita Rheumatoid arthritis

          • Kelainan Tulang Akibat Hormonal. Tulang tumbuh memanjang karena rangsangan dari hormon pertumbuhan seperti hormon tiroksin. Hormon Tiroksin akan merangsang metabolisme kalsium yang berakibat pada pertumbuhan memanjang ujung tulang pipa (epifiseal). Jika produsi hormon tersebut terganggu/kurang, maka akan memengaruhi pertumbuhan sehingga tulang tetap pendek. Keadaan ini menyebabkan pertumbuhan tinggi badan yang terhambat atau kerdil. Kelainan ini juga disebut sebagai kretinisme. Jika produksi hormon berlebihan, pemanjangan tulang juga akan tidak normal, sehingga tulang lebih panjang dari sewajarnya. Pemanjangan tulang yang tidak normal ini menyebabkan pertumbuhan raksasa atau yang disebut juga dengan gigantisme. Kelainan tulang akibat hormonal sulit di atasai dan tidak dapat disembuhkan.


          Kretinisme
          Gigantisme
          • Patah Tulang (Fraktura). Retak atau patah tulang dapat terjadi karena suatu benturan atau tekanan yang terlalu keras, selain penyebab tersebut, patah tulang dapat juga terjadi akibat kecelakaan. Tulang yang retak atau patah dapat sembuh kembali, karena tulang dapat membentuk jaringan baru untuk memerbaiki jaringan yang telah rusak. Oleh karena itu, penderita patah tulang, terutama jika usianya masih muda akan lebih cepat sembuh kembali, tetapi jika sambungan tulang yang patah tersebut tidak baik, maka bentuknya juga akan menjadi tidak sempurna dan terlihat cacat. Perlu penanganan yang tepat agar tulang yang patah dapat tersambung kembali dengan baik.

          Tipe-tipe Patah Tulang (Fraktura)
          • Penyakit Tulang Akibat Kebiasaan Posisi Duduk yang Salah. Posisi duduk yang salah dapat mengakibatkan pertumbuhan posisi tulang seorang mengalami kelainan. Kelainan tulang ini dapat terjadi karena kebiasaan posisi duduk yang salah. Contoh kelainan tersebut yaitu kifosis, lordosis, dan skoliosis. Kifosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung ke belakang, sehingga tubuh menjadi bungkuk. Lordosis merupakan kelainan pada tulang belakang bagian perut melengkung ke depan, sehingga bagian perut menjadi maju. Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung ke arah samping, sehingga tubuh ikut menjadi melengkung ke samping. Penyakit ini dapat dicegah dengan cara membenarkan sikap duduk yang benar, agar pertumbuhan dan bentuk tulang tetap baik dan teratur.
          Penyakit Tulang Akibat Kebiasaan Posisi Duduk yang Salah (Skoliosis, Kifosis, Lordosis
          SUMBER:http://www.belajarbiologionlinemudah.com/2015/05/6contohpenyakitdankelainanpadasistemgerakdancaramengobatinya.html

        Otot

        Berbagai Jenis Otot
        Ada tiga jenis otot pada sistem otot tubuh manusia, yaitu:
        • Otot jantung
        Sesuai namanya, otot ini bekerja di daerah jantung. Otot bekerja memompa darah keluar dari jantung, beredar ke seluruh tubuh, kemudian otot rileks kembali dan membiarkan darah masuk kembali ke jantung. Begitu seterusnya. Sifat otot jantung adalah otonom atau bekerja dengan sendirinya, tanpa perlu bantuan Anda untuk melakukan atau menggerakkan.
        • Otot polos
        Seperti otot jantung, otot polos juga bekerja dengan sendirinya tanpa perlu bantuan Anda, sehingga sering disebut otot involunter, yang bekerja tanpa disadari. Otot ini bekerja atas perintah otak dan kebutuhan tubuh. Otot ini berlapis-lapis dan terdapat di seluruh tubuh. Misalnya, di saluran pencernaan, otot polos yang bekerja dalam membantu perjalanan makanan. Otot polos yang terdapat di kandung kemih, bekerja menahan dan melepas air seni.
        • Otot rangka
        Di dalam sistem otot, otot rangka adalah otot yang paling bisa Anda rasakan keberadaannya. Otot ini bekerja berdasarkan gerakan Anda secara sadar dan bertujuan (volunter). Bersama tulang dan tendon, otot melakukan gerakan yang Anda lakukan. Besarnya otot rangka berbeda-beda. Ada yang besar dan kuat, sehingga bisa melakukan gerakan-gerakan besar. Misalnya, otot di punggung, dekat tulang belakang, yang memungkinkan Anda berdiri tegak. Ada juga otot yang tidak besar tetapi bisa melakukan gerakan yang istimewa. Contohnya adalah otot leher, bisa melakukan gerakan memutar kepala, menyangga kepala, dan mengangguk.

        Fungsi Otot

        Sistem otot yang ada di seluruh tubuh juga memiliki fungsi yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa menyimak informasi di bawah ini:
        • Melakukan gerakan tubuh
        Fungsi utama dari sistem otot di tubuh adalah untuk melakukan gerakan. Ketika Anda melakukan gerakan, otot mengikuti arah gerakan yang Anda maksudkan, bersama-sama dengan tulang dan tendon.
        • Menjaga keseimbangan tubuh
        Sistem otot membuat tubuh menjadi stabil, karena otot melindungi bagian-bagian penting yang bertugas untuk membuat tubuh menjadi tegak, yaitu bagian punggung. Ada otot yang disebut dengan otot inti, yaitu pada punggung, perut, dan panggul. Semakin kuat otot-otot inti ini, tubuh akan semakin stabil sehingga mampu menjaga keseimbangan.
        • Mengatur postur
        Otot juga berfungsi dalam mengatur postur tubuh. Jika ada keluhan atau kondisi otot yang tidak semestinya seperti otot pinggul yang tegang atau otot leher yang kaku, akan memengaruhi postur tubuh. Sebaliknya, jika postur tubuh tidak dijaga baik, akan membuat otot semakin lemah dan sendi terasa nyeri, misalnya kebiasaan posisi duduk atau berjalan membungkuk.
        • Membantu proses melahirkan
        Pada saat Anda hamil, otot-otot polos yang ada di rahim bekerja menopang rahim yang terus membesar seiring bertambahnya berat janin. Ketika tiba saatnya melahirkan, otot polos ini mendorong bayi menuju jalan lahir, dengan cara  kontraksi.
        • Pernapasan
        Ketika Anda bernapas, ada sistem otot yang bekerja. Diafragma adalah otot yang digunakan untuk pernapasan. Ketika bernapas sehari-hari, otot diafragma bekerja sendiri. Ketika Anda sedang bernapas yang lebih berat, misalnya sedang berlari atau bernapas, otot diafragma memerlukan bantuan dari otot tubuh lain. Seperti otot punggung, otot perut, atau otot leher.
        • Penglihatan

        Anda mungkin saja tidak menyadari bahwa ada rangkaian otot yang berada di mata. Otot polos inilah yang membuat Anda dapat menggerakkan mata seperti berkedip dan membuat Anda mampu menyesuaikan jarak pandang serta menggerakkan bola mata ke segala arah. Jika ada kerusakan pada otot-otot ini, maka Anda pun dapat mengalami gangguan penglihatan.